counter

Rabu, 18 Desember 2013

Profil SMA Negeri Ajibarang

Sebelum ada SMA Negeri Aibarang, dahulu telah ada sebuah SLTA yang oleh masyarakat Ajibarang disebut dengan SMA PEMDA AJIBARANG. Sekolah itu berdiri berkat prakarsa dari :
Drs. Saut Manurung (Ex Wedanan Ajibarang / Wali Kota Ajibarang)
Drs. Soekamto (Wedana Ajibarang)
Abu Hamid (Kepala SMPN 1 Ajibarang)
Waimoen (Kepala SMP Ajibarang)
H. Kasid Kartadiadjadja (Guru SMPN 1 Ajibarang)
Budiharjo (Wiraswastawan)

Sumber dana pembangunan sekolah ini berasal dari iuran masyarakat setempat dengan sistem donatur. Kepala sekolah dipercayakan kepada Drs. Saut Manurung yang kebetilan saat itu menjabat sebagai Walikota Cilacap. Karena sibuk dengan tugas utamanya sebagai Walikota maka jabatan kepala sekolah diserahkan kepada R. Apenk Sunarto B.Sc (Guru SMA Negeri Ajibarang). Pada saat itu sekolah ini memiliki sarana yaitu : 11 lokasi ruang belajar, 1 lokasi ruang guru, 1 lokasi ruang kepala sekolah, 1 lokasi ruang kantor TU, 1 bangunan WC, kamar mandi dan sumur, 1 buah tiang bendera (sekarang menjadi tugu penegrian).
Sebenarnya sekolah ini memiliki tanah cukup luas, tetapi hanya sebagian yang dijadikan gedung sisanya ditanami pohon ketela, sehingga oleh masyarakat sekitar dikenal dengan sebutan "Sekolah Kebun Budin" (My Telo Garden School).

Waktu terus berganti, pada tanggal 18 Februari 1984 SMA Pemda dinegrikan dan pada saat itu tugas kepala sekolah diampu oleh Drs. Soediro Wirohartono (Kepala SMA 1 Purwokerto, pada saat itu belum ada guru tetap).

Kemudian sejak tanggal 15 Maret 1984, tugas kepala sekolah dipegang oleh Bapak Soepono, B.A (Surat Kawat dari kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Tengah). Kemudian terbit SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 17328/C/K.1-2/1985 tanggal 1 Marat 1985. Maka Bapak Soepono, B.A ditetapkan pada waktu sekolah itu dinegrikan yaitu tanggal 18 Februari 1984.

Kesulitan yang dialami saat itu sekolah tidak memiliki guru tetap.Semua guru merupakan guru pinjaman dari sekolah lain. Hal itu mengakibatkan jika sekolah mereka mengadakan, maka otomatis di SMA Negeri Ajibarang tidak ada guru yang mengajar sisa (banyak kelas yang kosong). Belajar dari kenyataan tersebut, maka kepala sekolah mengambil kebijaksanaan untuk melepas guru-guru pinjaman dan mengangkat guru-guru wiyatabakti yang berpendidikan sesuai dengan guru SMA. Tahun demi tahun kekurangan tenaga guru dapat diatasi dengan droping penempatan guru baru ari pemerintah.

Pada perkembangannya, SMAN Ajibarang yang berangkat dari 'sekolh pinggiran telah mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang ada dikota, yaitu dengan diturunkannya "SK DIREKTUR PEMBINAAAN SMA DIRJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPDIKNAS" Nomor : 697/C4/MN/2007 yang menjadikan SMA Negeri Ajibarang sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).








Source : http://farsmoon.blogspot.com/2010/12/profil-sma-negeri-ajibarang.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
footer